Laporan Akhir Modul 2.
MODUL 2 : Pengukuran Daya dan Oscilloscope
Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Membandingkan Frekuensi
Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
Perbandingan Frekuensi |
Frekuensi Generator A (fy) |
Frekuensi Generator B (fx) |
Lissajous |
1:1 |
1000Hz |
1000Hz |
|
1:2 |
1000Hz |
2000Hz |
|
2:1 |
2000Hz |
1000Hz |
|
1:3 |
1000Hz |
3000Hz |
|
3:1 |
3000Hz |
1000Hz |
|
2:3 |
2000Hz |
3000Hz |
|
3:2 |
3000Hz |
2000Hz |
Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
A. Osilloscope
1. Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak balik
Prinsip kerja:
Pada rangkaian ini, sumber dc atau power supply sebesar 4v dihubungkan dengan kanal b pada osiloskop untuk mengamati dan mengukur tegangan dari arus searah. Dan untuk grafik sinusoidal dari signal generator diatur frekuensi sebesar 1kHz dan tegangan 4Vp-p, lalu dihubungkan dengan kanal a pada osiloskop, sehingga jika rangkaian dijalankan, maka grafik dari osiloskop dapat diamati.
2. Mengukur dan mengamati frekuensi
Prinsip kerja:
Function generator mengalirkan tegangan sebesar 4 V yang akan terbaca di oscilloscope. Salah satu cabang generator di ground kan. Saklar oscilloscope diubah ke mode DC. Kemudian, atur frekuensi pada generator sebesar 1 KHz. Gelombang sinusoid dengan tegangan sebesar 4 Vp-p pun akan terbentuk
3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
Prinsip kerja:
Rangkaian ini menggunakan dua buah function generator yag masing-masing dihubngkan pada kanal A dan kanal B dari osiloskop. Sinyal yang tidak diketahui dihubungkan pada input A dan sinyal yang dapat dibaca dihubungkan pada kanal B. Atur frekuensi pada kanal A sampai terbentuk seperti salah satu gambar 2.1 pada modul.
B. Pengukuran Daya
Prinsip kerja:
Prinsip kerja dari kedua rangkaian ini adalah dengan membuat rangkaian seperti yang terdapat pada modul. Diantaranya yaitu rangkaian lampu seri dan rangkaian lampu paralel. Kemudian masing-masingnya diberikan beban sebesar 2,5 V. Aliran listrik dalam rangkaian seri adalah sama pada setiap titik dalam rangkaian, kedua rangkaian disambungkan menggunakan baterai dan rangkaian paralel memiliki dua titik yang terhubung langsung ke sumber listrik setelah itu arus kedua rangkaian tersebut akan terbaca di amperemeter dan tegangannya di voltmeter
A. Osilloscope
- 1. Kalibrasi Osilloscope
- 2. Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak-balik
- 3. Mengukur dan mengamati frekuensi
- 4. Membandingkan frekuensi dengan cara Lissajous
B. Pengukuran Daya
- Mengukur Daya Satu Fasa
1.Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan
Jawab:
Untuk memastikan pengukuran osiloskop tetap akurat dan sesuai dengan nilai aslinya. Jika tidak dikalibrasi, hasil yang didapat bisa meleset dari nilai sebenarnya.
2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude,frekuensi,dan perioda
Jawab:
Tegangan AC
- Amplitudonya bervariasi secara periodik antara positif dan negatif
- memiliki frekuensi(Hz), menunjukan siklus per detik
- memiliki periode, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus
Tegangan DC
- Tidak memiliki amplitudo, karena tegangannya konstan
- Tidak memiliki frekuensi, karena tegangannya tidak berubah seiring waktu
- Periodenya tak hingga, karena frekuensinya nol
3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi
Jawab:
1. Gelombang sinusoidal
kurva halus berosilasi(bergerak ke atas dan ke bawah), semakin tinggi frekuensi semakin rapat gelombangnnya
2. Gelombang kotak
Naik turun secara tiba-tiba, semakin tinggi frekuensi semakin rapat pulsanya
3. gelombang segitiga

naik dan turun secara linear, semakin tinggi frekuensinya semakin rapat segitiganya
Pada pengukuran daya beban seri didapatkan daya terukur sebesar 0.75;1.5;2.25, sedangkan daya terhitung 0.72;0.69;0.71. Nilai yang terukur dan terhitung tidak sama, hal ini dapat sisebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor alat, faktor lingkungan, dan faktor lainnya
[MENUJU AWAL]
4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri
Jawab:
Pada pengukuran daya beban seri didapatkan daya terukur sebesar 0.75;1.5;2.25, sedangkan daya terhitung 0.85;1.7;2.55. Nilai yang terukur dan terhitung tidak sama, hal ini dapat sisebabkan oleh faktor luar seperti ketidak pastian alat ukur, kalibrasi,resistansi kabel dan faktor lainnya
5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu pararel
Jawab:
- Download rangkaian mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak balik [DISINI]
- Download rangkaian mengukur dan mengamati frekuensi [DISINI]
- Download rangkaian membandingkan frekuensi dengan cara lissajous [DISINI]
- Download rangkaian pengukuran daya beban lampu seri [DISINI]
- Download rangkaian pengukuran daya beban lampu paralel [DISINI]
- Download Laporan Akhir[DISINI]
[MENUJU AWAL]
Comments
Post a Comment